Kamis, 11 Februari 2010

BERITA DARI CMN PAPUA

CMNI Ingin Mengembalikan Posisi Pria yang Sebenarnya
Ditulis oleh Anyong/Papos
Kamis, 23 April 2009 00:00
JAYAPURA (PAPOS)- Untuk menciptakan para pria yang bertanggung jawab, Christian Men’s Network Indonesia area Jayapura menawarkan kepada kaum pria untuk menjadi pria sejati.Untuk itu, melalui camp pria sejati yang akan dilaksanakan Juli mendatang. Christian Men’s Network Indonesia area Jayapura menggelar sosialisasi mengenai menjadi seorang pria sejati di Sasana Karya kantor Gubernur Papua, Rabu (22/4).

Penanggungjawab area Christian Men’s Network Indonesia- Jayapura, Christian Sasiang mengatakan, sosialisasi yang dilakukan bukan hanya dilakukan dikalangan pemerintahan saja, tetapi nantinya akan dilakukan pula kepada KPA Provinsi, TNI dan Polri.

“Kami coba menawarkan ini sebagai suatu pembinaan mental spiritual bagi pegawai maupun pejabat di provinsi dan hal ini juga yang kami lakukan dibeberapa daerah seperti Kaimana, Sorong, Biak dan Manokwari untuk mengikuti camp pria sejati,” ujar Christian kepada wartawan usai sosialisasi.

Dikatakan, didalam pelayanan camp pria sejati ini khususnya pria Kristen, Christian Men’s Network Indonesia area Jayapura ingin membawa para pria di Papua khususnya Kota Jayapura, untuk mengembalikan kepada posisi sebagai seorang pria sebenarnya dan bertanggungjawab serta berfungsi didalam keluarga.

Seperti kasus seringnya terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), keluarga merupakan fondasi dasar yang kuat sebelum kepada hal-hal lain. Jadi, bagaimana kekerasan rumah tangga dihindari, berarti sumbernya dan akarnya yaitu pria perlu diberi arahan yang baik.

“Seorang pria jika ingin berubah bukan dari kami, tetapi dari oknum pria itu sendiri, kami hanya menawarkan dalam camp pria sejati ini apakah mau hidup benar atau tidak, kalau dia memutuskan untuk ikut benar berarti dia mau melakukannya,” paparnya.

Christian menambahkan, dengan adanya masalah kekerasan rumah tangga yang terjadi di Papua Christian Men’s Network mencoba melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, karena kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, mabuk dan judi dilihat masih banyak ditemukan. ‘’Dari 2 juta jumlah penduduk di Papua masih banyak yang harus dikerjakan untuk dipulihkan,’’ katanya.(anyong)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar